Tuesday, October 9, 2012

Cara budidaya jamur tiram putih

Penataan Baglog
 KEUNGGULAN jamur tiram cukup banyak, selain harga yang relatif mahal, tingkat keuntungan yang dihasilkan relatif tinggi, umur singkat, tanaman ini juga sangat laku di pasaran.
Selain itu, keunggulan lainnya, cara budidaya mudah dan dapat dilakukan sepanjang tahun dan tidak memerlukan lahan yang luas.
“Jamur tiram cukup toleran terhadap lingkungan dan dapat dijadikan sebagai pekerjaan pokok maupun pekerjaan sampingan,”. Diversifikasi produk jamur tiram cukup banyak dapat bentuk segar, kering, kaleng, serta diolah menjadi keripik, pepes, tumis, dan nugget.
Rantai budidaya jamur tiram dimulai dari; serbuk gergaji, pengayakan, pencampuran, sterilisasi, inokulasi, inkubasi, spawn running, growing, dan pemanenan. Untuk media tanamnya dapat berupa serbuk kayu (gergajian), limbah kertas, ampas tebu dan lainnya.
Sebagai campuran dapat ditambahkan bahan-bahan lain berupa bekatul (dedak) dan kapur pertanian dengan perbandingan 80:15: 5. Media dimasukkan dalam plastik polypropilen dan dipadatkan kemudian diseterilisasi selama 10-12 jam.
“Sterilisasi bertujuan untuk menekan pertumbuhan mikrobia lain yang bersifat antagonis dan menjadi penghambat pertumbuhan bagi tanaman induk dalam hal ini jamur tiram,”.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara memanaskan baglog dengan uap panas selama 10-12 jam pada suhu ± 95 °C. Setelah sterilisasi selesai, baglog didinginkan dalam ruangan tertutup selama 24 jam untuk menghindari kontaminasi baglog.
Tahapan selanjutnya adalah proses inokulasi. Inokulasi adalah proses penularan miselium dari bibit (F3) ke media tanam. Proses ini dilakukan dengan steril dan dalam ruang inokulasi. Mengenai bibit, sebelumnya drenges tiram center juga mneyediakan bibit dengan harga F3 Rp. 5.000/botol.
Proses lanjutan yakni masa inkubasi yakni tahap penumbuhan miselia jamur. Proses ini memerlukan waktu kurang lebih 30-50 hari sampai baglog berwarna putih. Suhu ruang inkubasi harus dijaga dalam kondisi yang stabil dan rendah cahaya 22- 28 °C dengan kelembaban 70 – 90 %. Setelah baglog berwarna putih merata, kemudian dipindahkan ke kumbung. Biasanya, umur baglog yang dipindahkan telah mencapai 40 hari.
Proses penumbuhan tubuh buah diawali dengan membuka ujung baglog untuk memberikan jalan pertumbuhan pada tubuh buah jamur. Biasanya 7 -14 hari kemudian, tubuh buah akan tumbuh.
Setelah 7-30 hari sejak penyobekan baglog akan tumbuh tubuh buah yang terus mernbesar hingga mencapai pertumbuhan optimal yang siap dipanen (3-4 hari). Slama masa pemeliharaan suhu dan kelembaban udara harus dijaga dengan baik pada kisaran suhu optimal 20 - 22 °C dan kelembaban 95 - 100 %, dengan cara pengembunan kumbung.
“Panen pertama 30 hari sejak penyobekan baglog, sedangkan pemanenan berikutnya setiap 10-14 hari. Tubuh buah yang sudah siap panen harus segara panen agar kualitas jamur baik,”
Bagaimana penanganan pascapanen?segera bersihkan jamur dari kotoran yang menempel pada tubuh buah jamur. Hal itu bertujuan untuk menjaga daya tahan produk.
“jamur segar bisa bertahan 2-3 hari. Jika jamur tiram disimpan dalam kulkas maka akan tahan dalam waktu 1 sampai dua minggu,". Sementara untuk produk jamur kering, dilakukan penjemuran di bawah sinar matahari selama kurang lebih 5 hari.

sumber: efprizan

No comments:

Post a Comment